Aku yang tak kunjung memejamkan mata, malah menjadi merenung.
Melewati tenangnya malam, risaunya hati dan ramainya pikiran
Seolah semua terus berlomba untuk mencapai, siapakah pemenangnya dimalam ini?
Mencari jawaban pertanyaan yang terlontar, dari dan untuk diri sendiri.
Lalu menyempatkan diri untuk bertanya pada-Nya, juga mengadu pada-Nya.
Tiba-tiba teringat,
Lontaran kata yang terdengar oleh telinga;
Yang pantas dan tidak pantas,
Yang berisi sanjungan atau hanya membuat hati tak nyaman.
Perbedaan dijadikan selisih yang terus di gaungkan;
Ruang yang dimiliki sendiri, malah terlihat kosong,
Sedang ruang lain, terlihat mengagumkan.
Akhirnya, jadi merasa tak layak, tak sesuai, dan tak cukup.
Hai, coba lihat.
Ruang itu tersedia;
Dirimu adalah pemilik ruanganmu,
Ruangan itu sudah terisi, dan tentunya juga mengagumkan.
Mungkin,
Kamu belum menelisik ruang itu dengan seksama;
Didalamnya telah terisi dengan dirimu,
Yang memiliki kelayakan, kesesuaian, dan juga kecukupan, dalam menjalani hidup.

Komentar
Posting Komentar